Didalam hidup ini seseorang
pasti tujuan hidupnya adalah masa depan yang lebih baik. Bukan jadi orang kaya
bergelimang harta akan tetapi menjadikan dirinya lebih bermanfaat bagi orang
lain , dirinya sendiri dan lingkunga nnya.
Bagaimana cara agar
mendapatkan penghidupan yang lebih baik selain itu menemukan diri yang lebih
bermakna yakni dengan meningkatkan kesadaran , mengerti diri sendiri. Yang berarti kamu dapat mengerti akan dirinya
sendiri, tentang kepribadiannya, kemampuan, dan nilai kerja yang mempengaruhi
tipe karier yang ideal buat kamu. Dengan konsep A.K.U akan membantu kamu untuk
bisa memahami aspek akan diri sendiri seperti ambisi, kenyataan yang ada pada
dirinya ataupun usaha yang bisa dilakukan sehingga siswa bisa melakukan
perencanaan karir dengan matang.
Maksud
dari konsep A.K.U adalah ambisi, kenyataan dan usaha. Ambisi
merupakan keingiana, cita-cita sesuatu yang sangat ingin dicapai sedangkan
kenyataan adalah kelebihan dan kekurangan pada diri yang
dapat menjadi factor pendukung atau penghambat terhadap sebuah ambisi dan usaha
merupakan suatu kegiatan untuk mencapai ambisi
Nah, sebelum membahas
konsep AKU, kita harus satu pemahaman dulu nih, Karir itu apa sih.. Menurut
para ahli Karier Seorang dapat dianggap
sebagai proyek jangka panjang dalam kehidupan individu. Karier seseorang
mungkin dalam bidang bisnis, hukum, mengajar, entertainment, atau sesuatu yang
lain (Care, 1984). Menurut Holland (1979), individu tertarik pada suatu karier
tertentu karena kepribadiannya dan berbagai variabel yang melatarbelakanginya
Fottler
& Bain (1984) mengatakan perencanaan karier merupakan sebuah proses yang
dimulai sejak usia awal dimana ketika siswa dapat memikirkan tentang membuat
pilihan karier, bagian penting dalam membuat perencanaan karier dan
meningkatkan kontrol terhadap karier adalah dengan mengerti akan diri sendiri.
Yang berarti siswa dapat mengerti akan dirinya sendiri, tentang kepribadiannya,
kemampuan, dan nilai kerja yang mempengaruhi tipe karier yang ideal buatnya.
Konsep A.K.U
A.K.U adalah
singkatan dari kata Ambisi, Kenyataan, dan Usaha dari 3 hal ini
saling berkaitan satu sama lain.
AMBISI
Semua
orang punya ambisi hanya kadarnya yang berbeda-beda. Ambisi ialah suatu
dorongan di dalam diri kita yang membuat kita terpacu untuk mengerjakan sesuatu
dengan hasil yang baik dan kita mempunyai tujuan di dalam ambisi itu.
Sebenarnya ambisi itu sendiri bukan sesuatu yang negatif, tetapi menjadi
bermasalah jika ambisi tersebut berlebihan dan tidak sebanding dengan kekuatan
atau pun potensi yang seseorang miliki. Maka orang tersebut tidak bisa melihat
lagi realita dengan jelas dan tepat. Ada berbagai gejala yang bisa dirasakan
apabila ambisi terlalu besar, misalnya secara garis besar :
a. Gejala
fisik yang ditampilkan, berbagai penyakit yang diakibatkan oleh stres, seperti
jantung, lambung, liver, sakit kepala
b. Gejala
kejiwaan, orang tidak bisa melihat realita dengan tepat karena sering kali
orang ini hidup dalam alam yang tidak nyata, bisa juga menderita gangguan
kejiwaan.
c. Gejala
perilaku, yang nampak nyata misalnya ada yang suka omong besar, dalam
persaingan dia takut bersaing, dia berusaha menghalangi kemajuan orang lain dan
kalau perlu menyingkirkan orang lain, cepat marah, gampang tersinggung baik di
pekerjaan maupun di rumah, penggunaan obat-obatan berlebihan karena ingin lari
dari kenyataan, suka melamun.
Ada beberapa hal yang kita
harus kendalikan dari ambisi supaya bisa mempunyai dampak yang positif yaitu:
a.
Kita perlu
peka terhadap batas-batas kemampuan kita sendiri.
b. Kita perlu
secara tajam menganalisa realitas dengan cara pandang yang benar, kita perlu punya
suatu tujuan dan misi yang jelas.
c. Kita belajar mencukupkan diri dengan apa yang telah diberikan kepada kita, kita bersyukur dengan pemberian Tuhan untuk kita.
KENYATAAN
Kenyataan yang dimaksud di sini adalah keadaan diri pribadi seseorang. Karakteristik apa saja yang ia miliki, segala bentuk keterbatasan, keahlian, hobi, minat, dan lain lain. Selain itu, di dalam kenyataan ini juga termasuk keadaan-keadaan tertentu yang ada di sekitar seseorang, misalnya keadaan sosial ekonomi keluarga, jumlah saudara kandung, koneksi-koneksi sosial yang dimiliki, dan sebagainya. Untuk mempermudah, kenyataan diri dapat disusun menjadi dua bagian besar. Yaitu kenyataan-kenyataan yang sifatnya membantu pencapaian ambisi, dan kenyataan yang berkemungkinan menghambat pencapaian ambisi.
USAHA
Usaha
dalam konsep A.K.U adalah upaya atau kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai ambisi, yang perlu disadari adalah bahwa terkadang tidak mungkin
mencapai suatu ambisi dengan hanya mengandalkan usaha satu langkah saja, yang
menjadi tantangan memang bukanlah membuat seseorang menyusun penetapan
A.K.U nya, melainkan menyadarkan bahwa merekalah yang bertanggung jawab atas
masa depannya sendiri. Oleh karena itu hendaknya mereka mau meluangkan waktu
untuk sedikit melalui proses mandiri merancang keberhasilannya.
K Keterkaiatn perencanaan karir dengan konsep A.K.U
Ketika
siswa dapat memikirkan tentang perencanaan karier, bagian penting dalam
membuat perencanaan karier dan meningkatkan kontrol terhadap karier adalah
dengan mengerti akan diri sendiri yang berarti siswa dapat mengerti akan
dirinya sendiri, tentang kepribadiannya, kemampuan, dan nilai kerja yang
mempengaruhi tipe karier yang ideal buat siswa. Maka dengan konsep A.K.U akan
membantu siswa untuk bisa memahami aspek akan dirinya sendiri seperti ambisinya,
kenyataan yang ada pada dirinya ataupun usaha yang bisa dilakukan untuk
mencapai ambisi sehingga siswa bisa melakukan perencanaan karir dengan matang. Berikut
contoh perencanaan karir dengan konsep A.K.U :
Devi adalah siswa kelas X SMK Negeri 4, Dia berambisi menjadi seorang arsitektur yang handal. Faktor pendukung : kemampuan fisik, pandai menggambar dan telaten dalam segala hal. Namun dia memiliki penghambat terhadap nilai-nilai yang kadang kurang bagus untuk mata pelajaran matematika. Dia berusaha mengikuti tambahan belajar baik di luar sekolah maupun di dalam sekolah. Dia juga iktu klub mathematic untuk mengasah terus kemampuan berhitungnya.
Dari ilustrasi diatas dapat digambarkan bahwa Joko sudah semaksimal mungkin melakukan usaha untuk mencapai ambisinya dengan tetap memperhatikan kenyataan yang dialaminya dalam merencanakan masa depan.
Apabila ambisi tidak dapat tercapai karena factor penghambat tidak dapat diatasi maka dibutuhkan suatu kemampuan untuk dapat menerima kenyataan, bahwa ada kekuatan diluar diri kita yang mengatur hidup kita dan pasti ada hikmah dibalik ambisi kita yang gagal tersebut dan semuanya dikembalikan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kemampuan ini sering disebut Emosional Spiritual Quotient yaitu kemampuan seseorang untuk dapat memahami bahwa apapun yang dilakukan di dunia ini karena Tuhan Yang Maha Esa, semua kegiatan yang dikerjakan selalu berorentasi kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga apabila ada kegagalan tidak akan putus asa dan mampu menjadikan hambatan menjadi sebuah peluang. Untuk itu harus kreatif agar dapat mengalihkan / menemukan ambisi / cita-cita ke bidang lain sehingga dapat sukses baik di dunia maupun akhirat.
Comments
Post a Comment