10 Cara Gak Sehat dan Gak Efektif dalam Meningkatkan Self-esteem

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Materi Klasikal Kelas X, XI, XII
Kamis, 28 Oktober 2021

10 Cara Gak Sehat dan Gak Efektif dalam Meningkatkan Self-esteem

(plus cara yang lebih sehat dan efektifnya!)

Di sini akan dibahas tentang cara-cara yang mungkin sering kita lakukan (atau orang lain di sekitar kita) tapi ternyata kontraproduktif.

Bukannya membangun self-esteem yang sehat tapi malah bikin kita makin merasa nggak berharga, haus validasi, atau kepedean banget hehehe 
Buat yang belum familiar dengan istilah self-esteem, jadi self-esteem itu evaluasi global terhadap diri kita sendiri. Apakah diri kita ini berharga atau tidak berharga, kualitas diri, kemampuan, dan sebagainya.

Kita mungkin merasa self-esteem kita tinggi tapi cara mewujudkannya keliru, berdampak buruk bagi orang lain, atau bahkan berdampak buruk pada reputasi diri kita sendiri dalam jangka panjang.

Nah, berikut beberapa cara yang gak sehat dan gak efektif yang sebaiknya kita hindari.

1. Merendahkan orang lain
Agar dpt merasa lebih tinggi/baik kita mungkin merendahkan orang lain. Misalnya dgn mengkritik secara gak hormat, mempermalukannya, dsb.

Termasuk (cyber)bullying ya.

Bahaya memang kalau kita merasa paling oke & menganggap orang lain cuma rumput teki.
Tips: coba untuk menyadari & fokus pada kekuatan diri bukan kelemahan orang lain.

Pahami bahwa ini bukan ttg kelemahannya tapi ini adl gimana kita menyikapi diri kita sendiri. Selama ini mungkin kita seperti peribahasa semut di seberang laut tampak, gajah di pelupuk mata burem.

2. Berpikir kalau kita adalah orang yg paling spesial
Gak ada satupun orang yg paling spesial di muka bumi ini. Kita semua unik tapi bukan spesial. Artinya?

Kita mungkin bgt memaknai "I'm special" dgn tuntutan thdp orang lain utk memberikan perlakuan khusus.  
Tips: kurangi berpikir hitam putih seperti "saya spesial banget atau saya bukan siapa-siapa"

Yang mungkin kita inginkan adalah merasa diterima oleh orang lain. Akui keinginan itu.
Terima juga fakta bahwa semua manusia sama berharganya, spesial-spesialan itu cuma untuk martabak. 

3. Berusaha bikin semua orang suka sama kita
Ini nih salah satu cara mudah menumbuhkan kecemasan

Yang paling kasihan sih ketika kita berusaha begini agar dapat pengakuan dan keyakinan thdp diri. 
Pada akhirnya kita memang gak bisa bikin semua orang suka sama kita kok!  

Tips: kembangkan self-respect dengan menjadi versi terbaik diri dan nyaman dengan diri, karena pada umumnya orang yg dapat menghormati dirinya lebih mudah dihormati orang lain.

Orang dgn self-esteem yg sehat justru mudah respect thdp orang lain daripada menghamba pada pengakuan.

4. Anti-kritik
Jika kita merasa kritik (yg membangun) adl penghancur, artinya kita gak siap utk membangun self-esteem yg sehat. Kenapa?

Karena defensif dgn kritik membuat kita cenderung ingin sempurna yg pada akhirnya membuat kita keras thdp diri, takut salah, dan mudah pura-pura.

Tips: jadi sempurna itu gak realistis, lebih baik belajar dari kesalahan, terima kritik dgn penyampaian yg baik juga relevan, dan terima kenyataan kita manusia biasa ada aja salah & kurangnya...

... dan kesempurnaan hanyalah milik Tuhan. 

5. Menghindari kegagalan, penolakan, dan semacamnya
Seringkali karena merasa keberhargaan diri terancam kita jadi menghindari hal2 yg berpotensi gagal, ditolak, dsb. Padahal itu baru kemungkinan bukan kepastian.

Akhirnya kita gak berani mencoba, memendam perasaan, dan insekyur. 
Tips: latihan utk dapat melakukan yg terbaik, penuh pertimbangan, asah keberanian, dan menerima diri. Semua pilihan punya konsekuensi termasuk gagal, ditolak, dll tadi.

Kalaupun hal yg ditakutkan terjadi, kita gak mudah menyalahkan diri dan tetap utuh menerima apa adanya.

6. Menghindari emosi
Banyak nih kayaknya yg gak mau sedih, gak mau kecewa dll karena menganggap itu emosi yg melambangkan kelemahan.

Akhirnya pura2 bahagia, ogah mengakui (apalagi mengelola) emosi, hingga gak terbiasa memahami emosi orang lain juga. Bahaya buat relasi juga nih! 

Tips: sadari, akui, dan terima ragam emosi yg hadir. Itu manusiawi kok.

Kadang, mengalami emosi negatif yang kuat adalah respons alami terhadap kesulitan yg dihadapi, bagian dari proses pemulihan, dan tanda kekuatan dalam menghadapi tantangan. Woedeeeh!

7. Mengontrol orang lain biar berasa lebih signifikan
Bossy? Sering ngatur? Sering nuntut? Nah bisa jadi ini cara yg gak sehat dalam meningkatkan keberhargaan diri.

Mungkin banget dasarnya ingin membuktikan bahwa kita adl orang yg penting utk dituruti juga biar kelihatan yoi.

Tips: bayangin betapa damainya hati & pikiran kita ketika berinteraksi dgn orang lain kita gak sibuk nyinyir, ngatur, nyari2 kesalahan orang lain, membuktikan bahwa pilihan hidup kita paling benar...

... ya banyak2in latihan bayangin dulu aja ya. Kemudian perbanyakan muhasabah. 

8. Terlalu membela keberhargaan diri
Mungkin kita merasa harga diri kita diinjak2 bagaikan keset Welcome, kita merasa orang lain harus selalu menghormati kita.

Ketika itu gak sesuai harapan, akhirnya kita marah dgn sekitar. Menyalahkan orang lain kok pada kayak ga punya akhlak.

Tips: terus latih utk menumbuhkan self-respect sehingga ketika orang lain gak menghormati, kita tetap dapat sayang dan menghormati diri kita.

Gak ikutan menghakimi dan tetap bisa yakin dgn apa yg kita lakukan adalah bentuk self-respect.

9. Berasa superior
Sebagian dari kita memproyeksikan insecurity-nya dengan cara showing off atau menyombongkan diri. Melihat orang lain gak setara dan pukul rata kemampuan semua orang di bawah dirinya.


Tips: be true to yourself and be the real you. Justru dgn meninggikan diri kita gak tahu apakah orang lain tulus menerima kita dgn kondisi atau karena kita terlihat lebih tinggi?

Be the real you di sini juga maksudnya jadi versi terbaik diri dgn segala adabnya ya.

10. Menyalahkan hal2 yg di luar kontrol utk masalah yg muncul
"Aku begini karena ortuku giniin aku."
"Gara-gara PMS jadi gampar orang kan."
"Di-ghosting lagi, apa karena aku Aries?"

Nyalahin masa lalu, genetik, hormon, cuaca dll justru bikin kita gak berusaha bertanggungjawab.

Tips: sadari apa yg bisa dilakukan dan apa yg dapat dikontrol.

Selesaaai deh. 

Semoga bermanfaat dan bisa dipahami ya 🤗

Comments