Photo: Kevin Pramudya Utama |
Apa itu People Pleaser
Mungkin beberapa orang sudah mengetahui apa itu PP . Lalu apa itu People Please? People-pleaser adalah sebutan bagi seseorang yang selalu
berusaha melakukan atau mengatakan hal yang menyenangkan orang lain,
meski bertentangan dengan apa yang ia pikirkan atau rasakan. Ini ia
lakukan agar orang lain tidak kecewa padanya (Merriam Webster & Susan Newman).
Bagi seorang people pleaser, membuat bahagia orang lain menjadi jalan hidupnya. Dia tak bisa mengatakan sebuah penolakan dari permintaan orang lain. Jika tidak diubah, hal ini bisa membuat seorang people pleser kehilangan jati dirinya dan hidup dalam ekspektasi orang lain.
Untuk memahami people pleaser, kita bisa lihat masa lalunya.
Bisa jadi ia dulu dibesarkan oleh figur yang tidak bisa menerima atau
memaafkan perlawanan-perlawanan kecilnya yang sesungguhnya alami.
Mungkin ayah atau ibunya sering marah besar hanya karena ia bilang ingin
makan sesuatu yang berbeda dari yang sudah disiapkan. Mungkin juga ia
dibesarkan oleh figur yang rapuh. Maka ia terbiasa menyembunyikan
hal-hal tidak enak demi melindungi perasaan ayah atau ibunya dan tidak
menambah beban pikiran. Ia melihat bahwa perbedaan opini adalah sumber perselisihan
yang bisa menyebabkan posisinya terancam. Sehingga ketika dewasa, pola
pikir yang terbentuk adalah untuk bertahan hidup, ia harus selalu
menjadi apa yang orang lain harapkan.
People pleaser percaya ia hanya layak dicintai ketika ia
memberikan segalanya untuk orang lain. Ini bisa menjadi sangat berbahaya
ketika ia berada dalam suatu hubungan yang sarat kekerasan karena ia
bisa dengan mudah mentolerir dan memaafkan pasangan yang melakukan
kekerasan. Memang, menyenangkan orang lain bisa turut membuat kita
bahagia. Kita juga bisa menjalin hubungan dengan orang lain lebih baik
ketika kita mempertimbangkan keinginan dan perasaan mereka. Namun jika
kadarnya berlebihan, perilaku ini bisa jadi masalah bagi people pleaser itu sendiri dan orang sekitar. Karena selalu berusaha menyenangkan orang lain, people pleaser jadi mudah dimanfaatkan orang lain. Karena ia minim kendali atas pikiran, perasaan dan aksinya, hidupnya jadi kurang memuaskan.
Nah, berikut adalah 5 ciri yang sering dilakukan oleh seorang people pleaser.
1. Selalu berkata "Ya", meski nyatanya kamu keberatan.
Nah, salah satu ciri seorang people pleaser adalah selalu mengatakan ya, meski nyatanya kamu keberatan. Seorang people pleaser sangat enggan untuk mengatakan tidak, sehingga Ia akan mengiyakan semua ajakan yang ditujukan kepadanya. Mulai ajakan jalan, nongkrong hingga sebuah bantuan yang memberatkan ia.
Sulitnya untuk mengatakan tidak ini didasari adanya rasa tidak enak ketika menolak sebuah permintaan. Meski menolong itu baik, tapi perlu diingat, ya untuk tahu batasan dari diri kamu. Kalau kamu termasuk orang yang sulit mengatakan tidak, belajarlah mulai sekarang dan pahami sejauh mana batasmu.
2. Selalu was-was dan takut dengan perasaan orang lain.
Tak jarang seorang people pleaser mengambil jalan diam untuk menyelamatkannya. Bukan karena dia tidak tahu atau enggan menanggapi, melainkan karena ketakutannya apabila salah berbicara atau menyakiti lawan berbicaranya. Tak jarang, people pleaser memilih menyembunyikan apa yang diketahuinya.
Sebelum berbicara, seorang people pleaser sangatlah berhati-hati dalam menyiapkan kata. Bahkan, meski nyatanya lawan berbicaranya sangat santai dan tidak tersinggung, people pleaser masih terngiang-ngiang dan memikirkan setelah percakapan usai hingga sepanjang malam. Dan jatuhnya, membuatnya gelisah dan tidak bisa tidur.
3. Berpura-pura baik-baik saja, nyatanya kamu sedang terluka.
Seorang people pleaser adalah seorang yang terbiasa mencurangi dirinya. Ia adalah sosok yang lihai dalam menyembunyikan perasaannya. Meski nyatanya dia tidak sedang baik-baik saja, nyatanya ia tetap berpura-pura untuk tampil sempurna.
Hal inilah yang membuat seorang people pleaser identik dengan karakter yang ceria, dan seolah tidak punya masalah. Keenggananmu untuk menunjukkan keadaanmu ini didasari oleh adanya rasa takut akan pandangan orang kepadamu.
4. Sering merasa bersalah dan mengucapkan 'maaf'
Nah, ciri lain yang identik pula dengan seorang people pleaser adalah sangat mudah mengucapkan maaf. Meski nyatanya, mengucapkan maaf adalah hal yang baik dan wajib kita ucapkan. Tetapi, jika berlebihan juga tidak baik. Apalagi, seorang people pleaser sangatlah sering meminta maaf untuk sebuah kesalahan yang tidak diperbuatnya.
Meski ingin meringankan dan menyenangkan orang lain, selalu menanggung salah orang lain bukanlah cara yang tepat, lho. Untuk kamu yang sering menyalahkan dirimu. Yuk, damai dengan dirimu dan tingkatkan rasa percaya dirimu. Membuat kesalahan gak selalu negatif kok, itu sebuah pembelajaran yang sangat berharga juga.
5. Overthinking dengan pemikiran orang lain terhadap dirimu.
Seorang people pleaser merupakan orang yang juga terlalu peduli dengan omongan atau pendapat orang lain. Tentunya jika dibiarkan akan membuat kamu hidup dalam bayangan serta ekspektasi orang lain bukan ekspektasimu sendiri.
Lalu apah ada cara untuk berhenti menjadi seseorang yang People Pleaser?
Mulai belajar mengatakan tidak dengan ramah. Anda akan menyadari
mengatakan tidak bukan berarti akhir dari segalanya. Pasangan, teman,
atau kolega kita , kebanyakan dari mereka bisa menerima perbedaan
pendapat atau bahkan penolakan selama kita ungkapkan ini baik-baik.
Ketika kita dewasa, kita sudah lebih punya kemampuan untuk mengungkapkan
perasaan-perasaan rumit tanpa harus menyinggung orang lain. Kita bisa
mulai keluar dari kebiasaan people pleasing dengan mengatakan
tidak pada sesuatu yang kecil, mengungkapkan pendapat sendiri tentang
sesuatu yang sederhana, atau mengambil sikap terhadap sesuatu yang kita
yakini. Kita tidak perlu berusaha disukai semua orang karena disukai
semua orang itu tidak mungkin. Selama kita secara umum menyukai diri dan
disukai orang yang menyukai kita dengan segala kelebihan dan kekurangan
kita, sepertinya itu cukup. Setidaknya untuk saya. Bagaimana dengan
Anda?
Perlu
diingat, kamu jauh mengenal dirimu sendiri dibandingkan orang lain. Tak
semua pendapat atau pemikiran orang tentangmu itu benar, mereka hanya
melihat luar atau dalam kondisi terntentu saja dan tidak setiap saat.
Jadi, belajarlah abai. Ambillah yang sekiranya benar dan abaikan yang
sekiranya tidak benar dan tidak membuatmu maju.
sekian catatan tentang People Pleaser. Untuk Konsultasi atau cerita tentang tulisan diatas atau membahas lainnya yang sedang kamu rasakan atau alami, bisa langsung kunjungi link Konsultasi.
Terima Kasih.
Comments
Post a Comment