Hubungan cinta yang tidak sehat bisa memicu terjadinya masalah kejiwaan atau gangguan jiwa karena cinta pada pihak yang terlibat di dalamnya. Berikut ini adalah beberapa gangguan jiwa yang disebabkan atau berkaitan dengan cinta antara lain:
1. Erotomania
Tidak setiap orang beruntung merasa dicintai setiap saat oleh orang lain. Bukanlah suatu hal yang aneh untuk mengalami keinginan mendapatkan cinta dan perhatian, namun orang – orang yang menderita erotomania bertindak lebih jauh daripada itu. Mereka benar – benar mempercayai bahwa ada seseorang yang spesial dan jatuh cinta mendalam dengan mereka. Seseorang tersebut biasanya merupakan tokoh terkenal, selebriti, atau yang memiliki status lebih tinggi daripada penderita.
2. Cinta Obsessive
Memiliki perasaan atau gairah yang intens pada pasangan merupakan hal yang normal pada tahap awal sebuah hubungan. Akan tetapi seiring waktu, hal tersebut pasti akan memudar dengan sendirinya walaupun bukan berarti cinta itu sendiri menghilang. Melainkan berkembang menjadi sesuatu yang lebih dalam dan dapat diandalkan. Cinta yang sehat dihubungkan dengan komitmen dan rasa hormat pada kebutuhan masing – masing, termasuk kebutuhan akan privasi. Namun sayangnya orang yang mengalami cinta obsesif tidak dapat melewati tahap gairah tersebut dan menjadi kewalahan dengan obsesi mereka terhadap pasangannya, dan tidak dapat menerima penolakan dalam bentuk apapun. Mereka mungkin saja melukai diri sendiri jika ditolak.
3. Gangguan Kelekatan
Attachment disorder atau gangguan kelekatan mempengaruhi orang – orang yang tidak mengalami ikatan yang kuat dengan pengasuh utamanya ketika kanak – kanak, dalam hal ini orang tua. Untuk membentuk ikatan yang sehat, pengasuh anak perlu memenuhi kebutuhan nutrisinya, sentuhan, kontak mata, gerakan dan senyuman. Pada beberapa kasus, anak gagal membangun hubungan normal dengan orang dewasa karena penolakan, kekerasan, terpisah dari orang tua pada usia antara enam bulan dan tiga tahun, serta sering berganti pengasuh.
4. Relationship OCD (ROCD)
Gangguan OCD biasa berupa ketakutan akan kuman, takut terluka dan melukai, keteraturan yang berlebihan. Namun OCD juga bisa terjadi dalam suatu hubungan, yang berfokus pada hubungan itu sendiri atau berfokus pada pasangannya. Relationship OCD bisa melibatkan perasaan ragu mengenai cinta pada pasangan atau tidak. apakah seseorang berada pada hubungan yang tepat, apakah menolak seseorang adalah keputusan yang benar. Meragukan apakah pasangan benar – benar berkomitmen dan setia.
5.Emotional Deprivation Disorder
Gangguan jiwa karena cinta ini berhubungan dengan rasa frustasi akan kebutuhan alami dan sensitif untuk cinta tanpa syarat. Sebagai hasil dari kekurangan cinta tanpa syarat seseorang akan menunjukkan gejala anxiety disorder atau repressive disorder. Penderitanya tidak mampu berkembang secara emosional sehingga menjadi orang dewasa yang matang secara emosional pula hingga mereka mendapatkan cinta yang otentik dari orang lain.
6. Skizofrenia
Skizofrenia merupakan gangguan psikologis atau kejiwaan yang berasal dari kelainan secara kimiawi pada otak manusia, dan mengganggu fungsi sistem dan impuls syaraf otak. Akibatnya terjadi kegagalan fungsi otak dalam mengolah informasi, sehingga tampak proyeksi yang bukan seharusnya. Penderitanya mengalami halusinasi visual atau audio, penglihatan masa lalu, tingkah laku abnormal, mengalami delusi yaitu keyakinan ia sedang mengalami sesuatu, sulit berkomunikasi dan tidak dapat dikontrol.
7. Bipolar Disorder
Gangguan jiwa karena cinta bisa juga mewujud dalam bentuk gangguan bipolar, yaitu gangguan otak yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang tidak biasa. tingkat aktivitas dan energi, dan juga kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari – hari. Perubahan suasana hati pada penderita sangat ekstrem dan menetap dalam waktu lama. Gangguan ini dapat merusak hubungan sosial, pekerjaan dan sekolah penderitanya.
8. Psikopat
Orang ini berlaku antisosial dan karenanya juga disebut sebagai sosiopat. Mereka pintar berbohong, mampu memanipulasi emosi orang lain dengan lihai, sulit mengontrol emosi dan bisa mendendam untuk waktu yang lama, cerdas, dan pandai mengatur ekspresinya.
9. Depresi
Depresi dalam psikologi merupakan perasaan sedih yang terus menerus, seringkali diikuti dengan perasaan tidak berguna, putus asa, kesepian, dan melankolis berat. Depresi bukan saja hanya perasaan sedih sesaat, melainkan perasaan tersebut berlangsung dalam waktu lama dan berlanjut semakin parah bahkan bisa berujung pada tindakan bunuh diri. Cukup banyak orang yang mengalami depresi karena cinta sehingga kepada taraf yang berat dan memerlukan pertolongan intensif dari ahli kejiwaan.
Jika diantara gejala-gejala tersebut sedang terjadi atau di alami atau di rasakan, ada baiknya segera konsultasikan dengan orang yang benar-benar dapat memberikan solusi dan mendengarkan kondisimu saat ini.
Comments
Post a Comment